Minggu, 21 April 2013

Pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari



Pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari yang melegenda 

 Sampul Kaset pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari ( foto by Mustain Wahid )

            Syekh Mahmud Al-Hussari ( 1917 – 1980 ) adalah qori’ besar dari Mesir, yang kaset-kasetnya tersebar luas di Indonesia terutama di Jawa era 70 han. Bahkan sampai sekarang kaset dan vcd pengajiannya masih dicari para pemujanya. Penulis sendiri memiliki dua kaset pengajian Al-Quran dari Syekh Mahmud Al-Hussari ini, penulis memiliki kaset ini yang pertama dari warisan orang tua penulis dan keadaannya kalau di stel sudah blero-blero dan kresek-kresek saking lamanya, dan yang kedua dari membeli di pedagang kaset komplek makam Sunan Ampel Denta Surabaya ketika panulis berwisata religi 3 tahun yang lalu. 

Kaset Pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari ( foto by Mustain Wahid )


            Kaset pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari  diproduksi dan direkam oleh PT. Lokananta Solo, sebuah perusahaan rekaman paling jadul di era pemerintahan presiden RI yang pertama Ir. Soekarno ini, masih aksis hingga kini. Perusahaan rekaman yang  kepemilikannya masuk dalam BUMN  menjadi pioner perusahaan rekaman hingga kini.
            Kaset pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari di bagi dalam dua side:
Side A berisi :  Azan/tarkhim dan surat Al-Hujurat ayat 1-11  - oleh Syekh Mahmud Al-Hussari
                        Surat At-Thoriq dan Al-A’la – oleh Ustad Abdul Aziz Muslim
Side B berisi :  Surat Arrahman – oleh Syekh Mahmud Al-Hussari
                        Surat Al-Hadid ayat 18-24 - oleh Noor Asiyah Jamil.
 Foto Syekh Mahmud Al-Hussari ( foto repro )

            Kaset pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari terbitan PT. Lokananta Solo  kenapa begitu melegenda ?  tak lain karena kaset ini hampir menyebar di masjid-masjid dan musholla-musholla baik di kota-kota besar sampai di kampung-kampung kecil pinggiran sering memutar kaset ini, dengan peralatan yang masih jadul berupa tape recorder “bata” merk Philips dan mesin pengeras merk Toa, serta loud speaker merk Toa juga. Kenapa disebut tape bata,  tak lain tape merk Philips tersebut berbentuk kotak tipis menyerupai bata, dan yang lebih antik lagi speaker ini dahulu dinyalakan tidak menggunakan listrik melainkan menggunakan accumulator/aki.



 Tape "bata" Philips ( foto repro )

Laoud Speaker merk Toa ini rajanya di angkasa ( foto repro )

            Seperti yang penulis ketahui saat itu di era 70 han, tidak semua masjid dan musholla di desa penulis memiliki piranti mesin-mesin ini, karena di era itu piranti mesin elektronik  masih merupakan hal baru dan mewah, yang sebelumnya musik hanya diputar menggunakan masin yang bernama “gramafon” dan biasanya musik direkam diatas piringan hitam. Masjid dan musholla baru akan memutar kaset pengajian  kalau pas bulan Ramadhan dan Idul Fitri dengan jalan menyewa kepada pemilik persewaan, dan itu saja tak semua musholla mampu menyewanya karena terbatas barangnya.
 Mahmud Al-Hussari dalam beberapa phose ( foto repro)

            Pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari  dahulu sebagai petanda akan datangnya burbuka puasa, kalau pas diputar bagian sholawat tarhim “ Assholatu wassalamualaik.... Ya imamal mujahiddin......Ya Rosulalloh..... ! yang  sebentar lagi magrib akan tiba, kalau pas penulis kecil sore itu sedang bermain-main, biasanya langsung berhamburan pulang menuju tempat buka. Apalagi setelah magrib tiba biasanya penyetel lansung menyetel bagian azan, itung-itung nyetel sambil berbuka, jadi yang azan bukan orang melainkan kasetnya. He..he...he....!
            Yang kedua pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari biasanya di putar kalau pas ada orang punya hajatan baik sunatan atau ngunduh mantu, untuk memulai pekerjaan nyetel loud speker sewaan ini, biasanya ketika penulis masih kecil di dahului dengan pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari, setelah itu diputar kaset qosidahan dari Noor Asiyah jamil , Nasyida Ria dari semarang, orkes gambus Rofiqoh dilanjutkan irama melayu Rhoma Irama/Elvy Sukaesih, Awara pimpinan S. Ahmadi dengan Ida Laelanya yang suaranya amit-amit lembut mendayu, serta nyetel kaset ketoprak di siang harinya sampai waktu asar tiba sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya bangsa. Tidak seperti sekarang ini nyetel sound orang hajatan langsung dangdut koplo tanpa aturan babar blas ! dan sangat disayangkan sekali.


            Syekh Mahmud Al-Hussari lahir dan besar di Kairo Mesir pada tahun 1917 dan meninggal dunia tahun 1980 pada usia 63 tahun. Pengajian Al-Quran dari  Syekh Mahmud Al-Hussari  sifatnya tartil dan tidak diulang-ulang dalam membacanya, dengan suara khasnya yang berat, merdu, mendayu dengan cengkok yang aduhai. Sehingga pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari tidak lekang dan lapuk di makan masa. Penulis sendiri kalau kangen dan pas menyetel kaset pengajian ini seakan terbawa lamunan dan kembali di era 70 han dengan  kenangan manis dan pahit serta segala tetek bengeknya.
            Dewasa ini kaset pengajian Al-Quran Syekh Mahmud Al-Hussari telah bermetamorfosis ke dalam bentuk keping VCD, ada yang di sertai dengan klip-nya segala dan bahkan sekarang ada yang sudah mengunggahnya di youtube. Kini jasad Syekh Mahmud Al-Hussari  telah tidur panjang 33 tahun, tapi suara dan karyanya tetap tegar diangkasa dan menjadi legenda hingga saat ini.
Berikut Penulis sertakan video sholawat tarhim Syekh Mahmud Al-Hussari :
 

6 komentar:

  1. Subhanallah bagus banged ya gan. Terima kasih informasinya, saya download dulu..

    wisata di jember

    BalasHapus
  2. ASSALAMUALAIKUM,
    cara mendownload yg ini di mana ya?
    Surat At-Thoriq dan Al-A’la – oleh Ustad Abdul Aziz Muslim
    Surat Al-Hadid ayat 18-24 - oleh Noor Asiyah Jamil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buka : http://www.videograbby.com/#
      Paste kan alamat di bawah ini di web tersebut
      https://www.youtube.com/watch?v=38WZHPaYJGw
      Anda bisa downlod mp3 maupun vidio nya

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. mas boleh tanya dimanakah tmpt yang jual kaet tsb

    BalasHapus
  4. Benar2 menyentuh bikin mau nangis he he.

    BalasHapus