Senin, 27 Januari 2014

Kebun kopi Jollong



Belajar menanam kopi di PTPN IX Jollong Pati

Berdasar hasil wawancara penulis kepada salah satu pegawai PTPN IX Jollong Pati, bahwa keberadaan  Kebun Kopi Jollong sudah ada sejak tahun 1895 pada masa penjajahan Belanda, berlokasi di sebelah timur pegunungan Muria yang masuk dalam wilayah Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Berketinggian 578 – 790 dari permukaan laut berhawa sejuk dengan suhu rata-rata 22-30 0C  sehingga  aneka vegetasi  tumbuh subur dengan aneka bunga yang mekar disana-sini.

 Pabrik Kopi Jollong di kejauhan
Penulis berkesempatan mengunjungi PTP Nusanrata IX Jollong ini ketika penulis menjadi pembina pendamping pada acara hiking yang dilaksanakan Perguruan Islam Al-Hikmah ( prima ) Kajen Margoyoso Pati awal Desember 2013 lalu.
PTP Nusantara IX ( persero ) yang kantor pusatnya ada di Semarang sebenarnya adalah perkebunan tua milik Penjajahan Belanda, yang kala itu kopi merupakan komoditas unggulan di benua Eropa, saat ini kondisinya sudah sangat usang dimakan usia, namun berkat perawatan yang dilakukan PTPN IX masin tua itu masih bisa beroperasi sampai saat ini. Perkebunan kopi itu kini telah bermetamorfosis tidak hanya kebun kopi saja tetapi telah berubah menjadi perkebunan agro wisata, dimana di kebun Jollong tersebut telah menyediakan aneka paket wisata diantaranya adalah :

Wisata Edukasi :


            Wisata edukasi ini lebih diarahkan kepada siswa sampai mahasiswa, di paket ini siswa diajarkan tata cara mengolah tanah, pembibitan sampai pada proses penanaman dan perawatan, dan tentunya masa panen serta mengolah biji kopi sampai menjadi kopi yang siap hidang. Kecuali itu di paket ini siswa dibawa berkeliling di zona perkebunan memanen kopi dan diajak berkeliling di dalam pabrik untuk melihat proses pengolahan kopi.
 Suasana dalam pabrik kopi joolong
 Menyusuri kebun kopi
Penulis dan pekerja kebun kopi


Wisata Alam :


            Disekitar lokasi perkebunan kopi Jollong ini terdapat aneka tempat wisata alam yang cukup menawan diantaranya adalah Air terjun Batu Sirap Grenjengan yang berlokasi di sebelah selatan pabrik berjarak ± 5 Km dari pabrik ( di tebing Gunung Punjul ). Air terjun ini dapat dijangkau melalui kendaraan pribadi dan kendaraan Kereta Wisata milik pabrik yang dapat disewa dengan harga Rp. 300.000,-, berkapasitas penumpang 11 orang, kereta wisata ini sebenarnya adalah sebuah mobil jeep gardan dobel yang dimodofikasi menjadi kereta wisata. Sehingga laju kereta wisata ini mampu menerjang tanjakan dan kelokan jalan sempit berbatu di pinggir jurang yang curam. Bagi pengunjung yang menggunakan mobil pribadi penulis sarankan harus menggunakan mobil yang prima dan mampu beruji nyali dengan lokasi yang kondisinya penuh tantangan.
 
           Kereta wisata inilah yang mengantar penulis ke air terjun Batu Sirap Grenjengan
 Bukan air terjun melainkan air yang nglerek
 Air terjun Batu Sirap Grenjengan ini memiliki legenda yang melatar belakangi adanya air terjun ini, berdasarkan penuturan sang sopir kereta wisata merangkap pemandu wisata, tersebutlah Legenda Padepokan Condro Geni yang diasuh oleh Ki Ageng Condro Geni yang memiliki banyak pengikut , diantara para pengikut, ada dua orang yang menjalin hubungan cinta terlarang, yaitu Joko Sirap dan  Putri Endang, akhirnya mereka berdua mendapat hukuman dan diusir dari padepokan. Putri Endang diusir ke gunung punjul dan dikeramatkan, sedangkan joko Sirap tetap di Grenjengan ( tempat mereka memadu kasih ) dan terkutuk menjadi batu sirap. Dari situlah muncul air yang memancar menjadi air terjun yang dapat kita saksikan sampai sekarang.
 


 Penulis di pembibitan kopi
Wisata Hobbi :


            Selain wisata edukasi dan alam, PTP Nusanrata IX Jollong ini juga menyediakan wisata hobbi, diantaranya adalah wisata pancing, dengan warung yang didesain  lesehan ala kampung Jawa dengan aneka menu ikan bakar dengan harga yang terjangkau, kecuali itu bagi pecinta alam yang hobbi berkemah/camping di lokasi PTP Nusanrata IX Jollong ini tersedia lapangan berkemah berlokasi disebelah timur SDN Jollong.


Home Stay / penginapan :


Di areal PTP Nusanrata IX Jollong ini terdapat wisma yang disewakan, diantaranya adalah wisma Kopi, wisma Kapas dan wisma Jeruk. Wisma ini  menurut sejarahnya adalah rumah dinas bagi kepala / sinder pabrik kopi Jollong, yang biasanya dipakai untuk liburan dan tetirah  para pembesar pabrik kopi Jollong ini, dan tentunya para walondo bule.  Tetapi setelah era kemerdekaan dan PTP Nusanrata IX Jollong menjadi persero, wisma-wisma tersebut disewakan untuk umum dengan tujuan bisnis belaka.
Wisma yang penulis dan teman-teman pilih jatuh pada pilihan wisma kopi, mengingat wisma kopi ini termasuk wisma yang paling besar dan menyediakan fasilitas pendukung yang paling komplit bila dibandingkan dengan wisma-wisma yang lain. Wisma kopi ini berarsitek bangunan tua jaman londo dengan segala pernik-perniknya, sedangkan para siswa ditempatkan pada gedung balai pertemuan yang cukup luas.
 Wisma kopi tempat penulis menginap
salah satu kamar yang penulis tempati
Selain beberapa wisma, dilokasi PTP Nusanrata IX Jollong ini terdapat musholla, kebun buah, areal parkir, lapangan tenis dan sarana yang lain.
 Asyiiik ...... !