Jumat, 13 September 2013

guruku jadi sarjana



Guruku jadi Sarjana
                Pada Selasa 20 Agustus 2013 Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang mempunyai gawe besar mewisuda Sarjana ( S1 ) ke 63, Magister ( S2 ) ke 30, Doktor ( S3 ) ke 6 dan Diploma 3 ( D3 ) perbankan syariah ke 14. Jumlah keseluruhan wisudawan dan wisudawati mencapai 1.238, pada rapat senat terbuka di Aula II kampus 3 IAIN Walisongo Semarang. Dari jumlah tersebut 618-nya khusus untuk program kualifikasi S1 bagi guru-guru swasta MI  ( PGMI ) melalui Program Dual Mode System se Jawa Tengah yang tersebar di 4 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ). Ke empat STAIN tersebut adalah STAIN Kudus, STAIN Purwokerto, STAIN Salatiga dan STAIN Pekalongan sebagai LPTK Mitra dengan LPTK induk IAIN Walisongo Semarang.


            Penulis sendiri termasuk wisudawan dalam rumpun STAIN Kudus wilayah eks karesidenan Pati. Para wisudawan ini berasal dari berbagai fakultas, seperti Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ushuluddin, dan Program Pascasarjana.
            Pada wisuda kali ini penulis dan teman-teman yang terjaring program Kualifikasi S1 model Dual Mode System yang dititipkan ke LPTK mitra STAIN se Jawa tengah untuk yang pertama bertemu dengan “ Bapaknya yang sesungguhnya “, selama 4 tahun kuliah tidak pernah tahu dan menginjak kampus IAIN Walisongo, apalagi bertemu rektor beserta staf dan dosennya, sebab penulis sendiri di titipkan di STAIN Kudus sebagai LPTK Mitra, sehingga STAIN Kudus bagi penulis merupakan rumah sendiri dan sekaligus sebagai “panti asuhan anak titipan”. Tidak mengherankan bila penulis lebih mengenal luar dalam STAIN Kudus dari pada IAIN Walisongo. pada waktu diwisuda maju naik ke panggung menerima ijazah sambil bergumam “ inilah bapakku yang sebenarnya “ he..he .. lucu jadinya ...

 Siap Grak ! : teman-teman penulis di kelas B LPTK Mitra STAIN Kudus sesaat sebelum acara wisuda

Dalam kesempatan ini Rektor IAIN Walisongo Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag. mengatakan, setelah wisuda kami berpesan 2 hal. Pertama, jangan berorientasi hanya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) saja, akan tetapi berwirausahalah. “Jadilah wirausaha atau pengusaha, insyaallah akan cepat berkembang dan sukses. Tanamkan jiwa wirausaha sejak dini. Yang terpenting jangan malu untuk kembali mengabdikan diri di kampung halaman sambil bertani,” tegasnya disela-sela sambutannya.
Muhibbin menambahkan, bagi yang berprestasi dan mampu secara finansial, teruskan cita-citamu untuk melanjutkan kuliah lagi di Magister (S2). Kalo ada beasiswa carilah beasiswa. Di IAIN juga banyak beasiswa S2.  “Raihlah cita-citamu setinggi langit, kalo sudah pintar tularkan ilmu yang kalian miliki,” tambahnya.

 Prof. Dr. H. Muhibbin , M.Ag. dalam sebuah sambutannya.


Penulis diantara temen-temen di depan gedung serba guna IAIN Walisongo Semarang




Emak dan Bapak : Doa dan restunya selalu tercurah buat penulis.


Terima kasih sayangku ! atas suportmu !


Murid penulis saat menyambut di markas besar MI. Tarbiyatul Athfal Bulumanis lor


Hore ! Guruku jadi sarjana !