Guruku jadi
Sarjana
Pada
Selasa 20 Agustus 2013 Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang mempunyai gawe besar mewisuda Sarjana (
S1 ) ke 63, Magister ( S2 ) ke 30, Doktor ( S3 ) ke 6 dan Diploma 3 ( D3 )
perbankan syariah ke 14. Jumlah keseluruhan wisudawan dan wisudawati mencapai 1.238,
pada rapat senat terbuka di Aula II kampus 3 IAIN Walisongo Semarang. Dari
jumlah tersebut 618-nya khusus untuk program kualifikasi S1 bagi guru-guru swasta
MI ( PGMI ) melalui Program Dual Mode
System se Jawa Tengah yang tersebar di 4 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (
STAIN ). Ke empat STAIN tersebut adalah STAIN Kudus, STAIN Purwokerto, STAIN
Salatiga dan STAIN Pekalongan sebagai LPTK Mitra dengan LPTK induk IAIN
Walisongo Semarang.
Penulis sendiri
termasuk wisudawan dalam rumpun STAIN Kudus wilayah eks karesidenan Pati. Para
wisudawan ini berasal dari berbagai fakultas, seperti Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Fakultas Ushuluddin, dan Program Pascasarjana.
Pada wisuda
kali ini penulis dan teman-teman yang terjaring program Kualifikasi S1 model Dual
Mode System yang dititipkan ke LPTK mitra STAIN se Jawa tengah untuk yang
pertama bertemu dengan “ Bapaknya yang sesungguhnya “, selama 4 tahun
kuliah tidak pernah tahu dan menginjak kampus IAIN Walisongo, apalagi bertemu
rektor beserta staf dan dosennya, sebab penulis sendiri di titipkan di STAIN
Kudus sebagai LPTK Mitra, sehingga STAIN Kudus bagi penulis merupakan rumah
sendiri dan sekaligus sebagai “panti asuhan anak titipan”. Tidak mengherankan
bila penulis lebih mengenal luar dalam STAIN Kudus dari pada IAIN Walisongo. pada
waktu diwisuda maju naik ke panggung menerima ijazah sambil bergumam “ inilah
bapakku yang sebenarnya “ he..he .. lucu jadinya ...
Siap Grak ! : teman-teman penulis di kelas B LPTK Mitra STAIN Kudus sesaat sebelum acara wisuda
Dalam kesempatan ini Rektor IAIN Walisongo Prof. Dr.
H. Muhibbin, M.Ag. mengatakan, setelah wisuda kami berpesan 2 hal. Pertama,
jangan berorientasi hanya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) saja, akan tetapi
berwirausahalah. “Jadilah wirausaha atau pengusaha, insyaallah akan cepat
berkembang dan sukses. Tanamkan jiwa wirausaha sejak dini. Yang terpenting
jangan malu untuk kembali mengabdikan diri di kampung halaman sambil bertani,”
tegasnya disela-sela sambutannya.
Muhibbin menambahkan, bagi yang berprestasi dan mampu
secara finansial, teruskan cita-citamu untuk melanjutkan kuliah lagi di
Magister (S2). Kalo ada beasiswa carilah beasiswa. Di IAIN juga banyak beasiswa
S2. “Raihlah cita-citamu setinggi langit, kalo sudah pintar tularkan ilmu
yang kalian miliki,” tambahnya.
Prof. Dr. H. Muhibbin , M.Ag. dalam sebuah sambutannya.
Penulis diantara temen-temen di depan gedung serba guna IAIN Walisongo Semarang
Emak dan Bapak : Doa dan restunya selalu tercurah buat penulis.
Terima kasih sayangku ! atas suportmu !
Murid penulis saat menyambut di markas besar MI. Tarbiyatul Athfal Bulumanis lor
Hore ! Guruku jadi sarjana !