Kamis, 30 Maret 2023

Umrahku 2

PERJALANAN SUCI KE TITIK NOL QIBLAT MUSLIM SEDUNIA

Hari  ke I

Ahad, 15 Mei 2022 / 14 Syawal 1443

Pati - Semarang – Jakarta – Dubai - Jeddah

Perjalanan panjang 8.365 km.  untuk sampai ke titik nol kiblat bagi muslim sedunia ini kami mulai, dari kediaman pukul 03.00 dini hari untuk selanjutnya menuju Bandar udara Ah. Yani Semarang. Biro travel yang mewadahi kami adalah PT. Sutra Tour Hidayah cabang Pati di Jln. Tayu-Juwana Km. 8 Bulumanis lor Margoyoso Pati.  Dalam Rombongan ini diberangkatkan 95 jamaah yang dibagi menjadi 38 jamaah di hotel bintang 3, 30 jamaah di hotel bintang 4 dan 27 jamaah di hotel bintang 5 termasuk kami berdua. Paket kami adalah 14 hari.

Persiapan Boarding di Bandara A. Yani Semarang

Dari sinilah cerita dan perjalanan kami menuju titik nol kiblat umat Islam sedunia kami jalani. Dari Bandara Ah Yani Semarang selanjutnya jamaah diterbangkan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng Banten pada pukul 10.20 WIB dengan Maskapai Garuda City Link GC803. Dan untuk selanjutnya jamaah diterbangkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 17.55 WIB menuju Dubai Uni Emirat Arab menggunakan maskapai Emirates EK357 untuk transit. Setelah menempuh perjalan udara selama kurang lebih 7 jam pesawat yang kami tumpangi mendarat mulus di Bandara Internasional Dubai Uni Emirat Arab. Di bandara Dubai ini rombongan jamaah berganti pakaian ihram dan selanjutnya meneruskan perjalanan menuju Jeddah Saudi Arabia menggunakan maskapai Emirates EK801 pada pukul 01.20 waktu Dubai.

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam tepatnya berada di angkasa kota Thaif jamaah mengambil miqot di Qornel Manazil, sampai akhirnya pesawat yang kami tumpangi mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah Saudi Arabia pukul 03.10 waktu Jeddah dengan selamat.

 

Mendarat di Bandara Jeddah


Hari  ke 2

Senin, 16 Mei 2022 / 15 Syawal 1443

Jeddah - Makah

Setelah proses imigrasi di terminal Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, kami diberangkatkan dengan  tiga armada bus menuju Makah untuk menjalankan rukun umrah yang pertama.  Selama diperjalanan gemuruh talbiah menggema didalam bus yang melaju kencang menuju Makah , sampai disini dik Mut istri tercinta tak henti-hentinya meneteskan air mata sambil menoleh kearah kanan kiri  menikmati kota makah yang semakin dekat dengan menara jam Abraj Albait yang menjulang tinggi membelah angkasa Makah, serta menara –menara masjid Makah yang semakin mendekat. Sesampai di kota Makah kami di jemput secara khusus oleh petugas yang tak lain dan tak bukan adalah siswa kami yang dulu pernah nyantri di Kajen, Syafiq namanya. 

Hotel Makah Tower eks Hilton Intercontinental, Hotelku di Makah,

Makani Merpati


Kami ditempatkan di Hotel bintang 5 Makah Tower ( dulu bernama Hilton Intercontinental ). Hotel yang kami tempati berseberangan dengan pintu utama Masjid Makah King Abdul Aziz Gate. Kami berdua mendapatkan kamar no. 31922 lantai 19 di tower 3. Sampai disini kami istirahat dan sarapan pagi. Jam 10.00 waktu Makah, prosesi Ibadah Umrah yang pertama kami mulai, dan berakhir menjelang dzuhur.

di Bukit Marwa


Pagi Pertamaku di Makah


Hari  ke 3

Selasa, 17 Mei 2022 / 16 Syawal 1443

Makah

Dihari ke tiga atau hari kedua di makah tidak ada kegiatan utama, hanya memperbanyak ibadah di masjid dan mengeksplor sudut-sudut masjid makah dan jalan-jalan menikmati perhotelan sekitar masjid makah, mall, dan tempat-tempat bersejarah Islam masa lalu.

 

Sungkeman sama Raja Salman dan Putra Mahkota MBS


Hari  ke 4

Rabu, 18 Mei 2022 / 17 Syawal 1443

Makah

Dihari ke empat atau hari ke tiga di Makah acara city tour Makah dan sekitarnya, salah satunya ziarah ke :

1.    Jabal Tsur

Sebuah gunung batu cadas yang curam terdapat gua diatas puncaknya yang terkenal dengan Gua Tsur. Di gua ini tercatat dalam sejarah saat Nabi malam menjelang peristiwa hijrah dari Makah ke Madinah, dengan ditemani Abu Bakar Assiddiq yang mendaki dan singgah di gua Tsur tiga malam dan dua hari. Beberapa saat setelah Nabi dan Abu Bakar Assiddiq masuk ke dalam gua Tsur , terjadilah keajaiban, dimana laba-laba langsung membangun sarangnya dimulut gua, selain laba-laba ada juga seekor merpati yang tiba-tiba membangun sarangnya dan mengerami telurnya dimulut gua. Pada saat siangnya para pengejar kafir Makah yang dibantu ahli pencari jejak dari badui setelah sampai dimulut gua, merasa tidak yakin Nabi berada didalam gua, karena jaring laba-laba tidak koyak dan disitu ada sarang burung merpati. Sehingga selamatlah Nabi dan sahabatnya Abu Bakar Assiddiq di dalam gua.

di Jabal Tsur



Jabal Tsur saat ini mengalami pembangunan infrastrukturnya,  disini akan dibangun pusat rekreasi dan pusat kebudayaan setempat, sehingga para jamaah yang berziarah disini tidak bisa berfoto secara bebas, dan hanya berfoto diluar pagar proyek.

2.    Padang Arafah dan Jabal Rahmah.

Padang Arafah adalah sebuah padang tandus yang dipakai puncak haji atau wukuf, sekarang mulai tampak hijau oleh tanaman Soekarno ( Sajarah Soekarno ) karena disini telah dikembangkan penghijauan asal Indonesia yang digagas Presiden RI yang pertama saat kunjungan di Saudi Arabia. Ditengah padang Arafah ini terdapat bukit batu yang dikenal dengan  “Jabal Rahmah” yang konon ceritanya tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah terpisah dan terbuang dari syurga selama tiga ratus tahun lamanya. Saat kami tiba disini juga terjadi pengerjaan proyek besar-besaran penggantian paving block dan persiapan puncak haji tahun 2022.

Masjid Mas'aril Haram di Muzdalifah

3.    Muzdalifah .

Adalah tempat antara Arafah dan Mina, disini dipakai untuk menginap para  jamaah haji ( mabit ) dan mengumpulkan kerikil untuk keperluan melempar jumrah di jamarat. Disini pula terdapat sebuat masjid kecil yang bernama Masjid Mas’aril Haram yang dahulu sejarahnya pernah dipakai sholat 70  malaikat.

4.   Mina.

Mina adalah sebuah lembah kecil yang tengahnya terdapat bangunan Jamarat atau sumur tempat melempar jumrah dalam pelaksanaan haji, disini pula terdapat monumen kecil atau tugu peringatan diatas bukit kurban tempat Nabi Ismail disembelih ayahnya Nabi Ibrohim dan diganti dengan seekor domba dalam pelaksanaan qurban. Sejauh mata memandang terdapat ribuan tenda-tenda kerucut putih di perkampungan haji di Mina, terdapat juga terowongan Mina atau dikenal dengan terowongan Harratul Lisan yang pada 2 Juli 1990 pernah menewaskan jamaah  sebanyak 1426 orang, terbanyak adalah jamaah dari Indonesia dan Malaysia. Jembatan Jamarat sekarang telah dibangun dengan 5 lantai dan fasilitas pendukung lainnya sehingga memudahkan para jemaah saat melempar jumrah.

Bukit Qurban dengan tetenger diatas bukit, disinilah Ismail diqurbankan Ayahnya Nabi Ibrohim AS.

5.    Masjid Ji’ronah.

Masjid Ji’ronah adalah mesjid tempat mengambil Miqot dalam pelaksanaan Haji dan umrah di sekitar kota Makah selain masjid Aisyah / Tan’im dan Hudaibiyah . nama Ji’ronah sendiri menurut Syekh Muhammad Ilyas Abdul Ghani dalam bukunya yang berjudul Sejarah Makkah menuliskan, kata Ji’ranah diambil dari nama seorang wanita yang hidup di daerah tersebut. Sebagaimana diriwayatkan oleh Al Fakihi dari Ibnu Abbas Ra bahwa surat Al-Nahl ayat 92 yang berbunyi Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali turun pada seorang wanita Quraisy dari Bani Tim yang dijuluki dengan julukan Ji’ranah. Wanita itu disinyalir sebagai seorang wanita yang terkenal dungu. Di masjid ji’ronah ini rombongan kami berganti pakaian ihram dan niat umrah untuk pelaksanaan umrah  yang ke dua.

Ambil Miqot di Ji'ronah

6.   Gunung Nur .

Adalah gunung yang paling populer di kota Makah, terdapat gua dipuncaknya yang bernama “ Hiro “. Menjelang kenabian, gua ini sering digunakan nabi dalam berkhalwat ( menyendiri ). Sejak Nabi Muhammad menyatakan bahwa dirinya menerima wahyu pertama berupa surah pertama dalam Alquran, gunung ini dinamakan "Jabal-al-Nur". "Jabal" dalam bahasa Arab berarti gunung dan "Nuur" atau "Nur" berarti cahaya atau penerangan. Sejak saat itu, nama Jabal an-Nur atau Jabal Nur menjadi nama untuk gunung itu hingga sekarang diketahui peristiwa itu terjadi pada Senin malam pada tanggal 21 Ramadan atau 10 Agustus 610 M. atau pada saat nabi berusia 40 tahun, 6 bulan dan 12 hari .

 

Jabal Nur terdapat Gua Hira tempat wahyu pertama turun


Hari  ke 5

Kamis, 19 Mei 2022 / 18 Syawal 1443

Makah

Hari ke lima atau ke empat di Makah merupakan hari bebas kegiatan dan dikususkan memperbanyak ibadah di Masjid Makah, namun jamaah sepakat melakukan umrah yang ke tiga. Sehingga kami mengontrak bus untuk mengantarkan kami mengambil miqot di Masjid Aisyah ( Tan’im ) masih dikawasan Makah, dimana masjid ini separo bangunannya ada di tanah halal dan separonya ada di tanah haram. Masjid ini berada di pinggir jalan menuju Madinah, berjarak sekitar 7,5 kilometer dari Masjidil Haram. Masjid Tan'im merupakan lokasi miqat terdekat bagi warga Makkah dan jamaah yang hendak melakukan umrah. Dalam sebuah hadits, diriwayatkan bahwa ketika baru selesai menunaikan haji perpisahan (hijjatul wada) bersama Nabi SAW, Ummul Mukminin Aisyah RA melanjutkan ibadah umrah. Untuk memulai ihram umrah itulah, Nabi SAW menyuruh Aisyah berangkat ke Tan'im dan memulai ihramnya dari lokasi tersebut. Peristiwa itu terjadi pada tahun kesembilan Hijriyah. Lantas, masjid yang menjadi tempat miqat Aisyah lantas dinamakan Masjid Aisyah. Selain umrah yang ke tiga, sore harinya setelah sholat ashar akan diagendakan mendaki jabal nur dan mesuk ke gua Hiro, namun karena kelelahan pelaksanaan umrah, acara mendaki jabal nur ini batal.

 

Ambil Miqot di Tan'im


Hari  ke 6

Jum’at, 20 Mei 2022 / 19 Syawal 1443

Makah

Hari ini merupakan hari istimewa bagi perjalanan hidup kami, karena merupakan hari pelaksanaan sholat jumat ke dua di masjidl haram, setelah yang pertama di tahun 2018 dan yang kedua di tahun 2022. Bagi dik Mut ini merupakan sholat jumat pertamanya di masjidil haram sepanjang hidupnya.

Sore harinya setelah asyar kami berkesempatan untuk berziarah di komplek makam Ma’la. Sebuah makam tua di jantung kota Makah, Pemakaman Al Ma'la hanya berjarak 1 km dari Masjidil Haram ke arah utara, di daerah Al Hajun. Dari pintu keluar Marwa di tempat Sa'i, butuh jalan kaki sekitar 15 menit lokasinya sebelah Masjid Jin.

Dikomplek makbarah Ummul Mukminin Siti Khadijah Al Kubro di Ma'la

Disini dimakam Ummul mukminin syaidah Khodijah yang merupakan istri pertama Nabi pada masa periode Makah. Disampingnya dimakam Ibrohim anak Nabi bersama Khodijah yang  meninggal pada saat masih bayi. Pada saat kami berada dimakam ini,  kami berusaha menanyakan letak beberapa makam tokoh besar dalam sejarah Islam dan tokoh / ulama besar dari Indonesia pada petugas makam yang berjaga disana, salah satunya Asma’ binti Abu Bakar, Abdullah bin Zubair cucu dari Abu Bakar Assiddiq yang menjadi penguasa pada masa awal dinasti Umayyah, Syeh Nawawi Al Bantani dari Banten yang menjadi guru dan imam besar masjid Makah pada masa Indonesia masih dijajah Belanda dan meninggal di Makah pada tahun 1897, KH. Maemun Zubair dari sarang, KH. Moh Makmun Muzayyin Kajen serta tokoh-tokoh seperti Abdul Mutholib ( kakek Nabi ) ,Abu Tholib ( paman Nabi ) serta para sahabat-sahabat dankeluargaNabi.

Di makam Syeh Nawawi Al Bantani di Ma'la

Hari  ke 7

Sabtu, 21 Mei 2022 / 20 Syawal 1443

Makah - Madinah

Hari ke tujuh atau hari ke enam di Makah, sesuai dengan jadwal adalah hari terakhir di Makah, itu artinya kami harus persiapan cekout hotel dan pelaksanaan Thawaf Wada’ ( tawaf perpisahan ). Ini merupakan hari tersedih, dan waktu terus berjalan detik-detik Makah harus kami tinggalkan. Pukul 08.00 waktu makah pelaksanaan tawah wada’ kami lakukan, derai airmata tak tertahankan, setelah sholat sunnah dan memanjatkan do’a, pelan tapi pasti Kakbah yang berdiri tegar dan anggun ini harus kami tinggalkan, lambaian tangan kami tujukan ke arah kakbah, berharap kami semua bisa datang kesini lagi entah kapan Allah memanggil kami. Derai airmata seakan tak pernah berhenti, kakbah tak lagi aku tatap berbarengan dengan berpalingnya wajah kami meninggalkan pelataran tawaf. Allahu Akbar........

Allahu Akbar Walillaahilhamd !


Setelah kami melaksanakan sholat jamak qosor di hotel, tepat pukul 12.00 waktu Makah, bus yang kami tumpangi melaju meninggalkan kota Makah yang selalu dirindukan umat muslim sedunia, menara masjid Makah terlihat semakin jauh aku tinggalkan, namun pandangan ini masih tertuju kepada menara jam Abraj Albait, semakin jauh kota Makah aku tinggalkan, kini berganti menyusuri jalan tol trans Makah – Madinah, yang dulu merupakan rute hijrah Nabi dari Makah ke Madinah.

Setelah menempuh perjalanan darat selama tujuh jam, bus yang kami tumpangi memasuki kota Nabi Madinatul Munawwaroh pas isyak waktu Madinah, sambil melantunkan sholawat Nabi, bus yang kami tumpangi memasuki kawasan Masjid Nabawi dan berhenti didepan hotel Al Aqiq Madinah, hotel yang sama aku tinggali empat tahun yang lalu saat kami umrah di tahun 2018 . di hotel inilah 5 hari kedepan aku tinggali. Saat kami tiba di Madinah memang tidak terus istirahat, meski jadwalnya untuk istirahat. Namun kami sekitar jam 8 malam waktu Madinah mengeksplor sudut-sudut masjid Madinah dan sekaligus ziarah ke Makam Baginda Nabi Muhammad SAW. sampai jam 24.00 dini hari.

Tiba di Madinah

Hari  ke 8

Ahad, 22 Mei 2022 / 21 Syawal 1443

Madinah

Memasuki hari ke delapan atau ke tujuh di Saudi Arabia dan kedua di Madinah kami gunakan untuk menyusuri sudut-sudut masjid Madinah, terutama memperkenalkan letak jamaah putri di masjid Madinah kepada dik Mut. Selain ke Raudlah juga ziarah ke Makam Baginda Nabi Muhammad SAW.

 

Di depan Makam Baginda Nabi Muhammad SAW.

Hari  ke 9

Senin, 23 Mei 2022 / 22 Syawal 1443

Madinah

Hari ke sembilan atau hari ke tiga di Madinah, sesuai jadwal hari ini melakukan citytour Madinah dan sekitarnya :

1.                Masjid Quba’.

Masjid Quba berada di desa Quba,  berjarak 6 Km sebelah selatan kota Madinah, Masjid Quba adalah masjid yang dibangun pertama kali oleh Nabi dalam perjalan hijrah dari Makah ke Madinah. Sebelum masuk kota Madinah Nabi singgah di Quba  pada Senin tanggal 8 Rabiul awal tahun ke 14 kenabian, Nabi singgah di Quba ini selama 4 hari, senin, selasa, rabu dan kamis. Selama 4 hari itu Rosulullah membangun Masjid Quba dan sholat didalamnya, Masjid Quba sekarang telah dibangun megah dengan kubah utama berjumlah 3 buah, sholat sunnah dua rakaat di masjid Quba diganjar dengan pahala umrah.

Di Plataran Masjid Quba

2.                Masjid Qiblatain .

Masjid Qiblatain (artinya: masjid dua kiblat) adalah salah satu masjid terkenal di Madinah. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq. Pada permulaan Islam, orang melakukan salat dengan kiblat ke arah Baitul Maqdis (nama lain Masjid Al-Aqsa) di Yerusalem/Palestina. Baru belakangan turun wahyu kepada Rasulullah SAW untuk memindahkan kiblat ke arah Masjidil Haram di Mekkah.

Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di Masjid Bani Salamah ini. Ketika itu Rasulullah SAW tengah salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Di tengah salat, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144, Setelah turunnya ayat tersebut di atas, berkata seseorang dari Bani Salamah, "Ketahuilah, sesungguhnya kiblat telah diganti," maka mereka berpaling sebagaimana mereka menghadap kiblat, dan kemudian meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Merujuk pada peristiwa tersebut, lalu masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua.

      3.   Masjid Sab’ah ( masjid tujuh ) .

Masjid Sab'ah Khandaq merupakan masjid bersejarah di Madinah. Masjid ini posisinya berada di daerah gunung Sala. di daerah tempat Masjid Sab'ah terdapat lima atau tujuh masjid yang masyhur di kalangan warga setempat. Di antaranya Masjid Abu Bakar As Siddiq, Masjid Umar Bin Khattab, Masjid Ali Bin Abi Thalib, Masjid Saad bin Muadz atau Masjid Fatimah Az-Zahra, Masjid Salman Al Farisi dan Masjid Al Fath. Kandak berarti parit, dalam sejarah Islam yang dimaksud khandak adalah peristiwa penggalian parit pertahanan dalam peristiwa pengepungan kota Madinah oleh kafir Quraisy bersama dengan sekutunya (Yahudi Bani Nadlir, Bani Ghatfan dan lain-lain).

Ketika Rasulullah SAW mendengar kafir Quraisy bersama sekutunya akan menyerang kota Madinah Rasulullah SAW pun bermusyawarah dengan para sahabat beliau."Bagaimana cara menghadapi rencana tersebut," katanya.Pada waktu itu sahabat nabi Salman Al-Farizi menyampaikan saran agar membuat benteng pertahanan berupa parit. Usul tersebut diterima oleh Beliau dan peristiwa pengepungan kota Madinah ini terjadi pada bulan Syawal 5 H.Peninggalan perang khandak yang ada sekarang berupa lima buah pos yang dulunya berjumlah tujuh yang dua dirobohkan. Menurut sebagian riwayat, tempat tersebut adalah bekas pos penjagaan perang dan sekarang dikenal dengan nama masjid Sab'ah atau masjid Khamsah.

       4.   Kebun Kurma Al Majeed.

     Salah satu tempat yang s ering dikunjungi saat berada di Madinah adalah kebun kurma. Lokasinya masih di dalam kota, dekat sekali dengan Masjid Quba, masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Jaraknya sekitar 5 kilometer sebelah tenggara Kota Madinah. Kebun ini konon merupakan sebagian kecil dari peninggalan Abdurrahman bin Auf, sahabat Nabi yang termasuk delapan orang pertama masuk Islam, atau dua hari setelah Abu Bakar.

Tour Kebun Kurma Al Majid Madinah

       5.  Jabal Uhud.

Jabal Uhud bukan gunung biasa. Jabal Uhud memiliki nilai sejarah bagi umat islam. Tak seperti gunung atau bukit lainnya di Kota MadinahJabal Uhud memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan Jabal Uhud adalah salah satu gunung yang dijanjikan kelak ada di surga. “Jika kita hendak melihat gunung yang terdapat di surga, maka ziarahlah ke Gunung Uhud. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Gunung Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga’,” demikian hadis yang diriwayatkan HR Bukhari.

Memiliki tinggi sekitar 1.050 meter. Lokasinya  4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Panjangnya 7 Km dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah dan batu-batu mulia. Gunung yang menyimpan sejarah ini memang tampak seperti gunung yang menyendiri, tidak tersambung dengan gunung lainnya. Karena itu nama Jabal Uhud diberikan yang berarti gunung yang menyendiri.

Di lokasi ini juga terdapat Makam Syuhada Uhud. Lokasinya dipagar secara rapat. Selain itu dilapisi kaca plastik tipis sehingga tidak bisa dilihat terlalu jelas dalamnya. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad SAW yang gugur pada Pertempuran Uhud. Di lembah bukit ini dahulu pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin berjumlah 700 orang melawan gerombolan musyrikin Mekkah dengan jumlah yang tidak seimbang. Mereka menyerang dengan serdadu tak kurang dari 3.000 orang.

di puncak jabal Rumat ( pemanah ) di Uhud

Ada sebuah peta terpampang di sebuah dinding di areal ziarah tersebut. Peta tersebut, kurang lebih, menceritakan alur pergerakan perang Uhud. Perang ini terjadi pada 15 Syawal 3 Hijrah atau Maret 625 Masehi itu terkenal dengan nama Perang Uhud.

Dalam lembah yang berada di kaki Gunung Uhud, pernah terjadi sebuah perang dahsyat antara kaum muslimin yang berasal dari Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengn kaum musyrikin Quraisy dari Mekkah.

  Terjadilah pertempuran hebat. Dalam peperangan tersebut, kaum muslimin sebenarnya telah mendapatkan kemenangan dan kaum musyrikin pontang panting. Namun, para pemanah yang berada di atas Gunung Arrimah tergoda melihat barang-barang berharga yang ditinggalkan oleh kaum musyrikin tersebut. Dan akhirnya, para pemanah ini meninggalkan posnya. Mereka turun dari bukit hingga lupa pesan Rasulullah SAW agar mereka tidak meninggalkan bukit tersebut. Semuanya turun kecuali komandannya Abdullah bin Jabir dan 6 pemanah lainnya.

 Alhasil, melihat situasi itu Khalid bin Walid (komandan Quraisy saat itu dan belum masuk Islam) memanfaatkan keadaan membawa pasukan berbelok dari arah belakang pasukan Islam dan pasukan kaum muslim mengalami kekalahan yang tidak sedikit. Korban dari pasukan Islam pun berjatuhan. Perang ini menggugurkan 70 sahabat Nabi termasuk 7 pahlawan Uhud. Yang paling membuat Rasulullah SAW terpukul dan sedih adalah gugurnya sang paman, Hamzah bin Abdul Mutholib.


Hari  ke 10

Selasa, 24 Mei 2022 / 23 Syawal 1443

Madinah

Hari ke sepuluh atau hari ke empat di Madinah, sesuai dengan jadwal adalah free program digunakan untuk memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi

 


Hari  ke 11

Rabu, 25 Mei 2022 / 24 Syawal 1443

Madinah

Hari ke sebelas atau hari ke lima di Madinah, Jamaah berkesempatan diajak wisata sekitar masjid Madinah, diantaranya adalah Masjid Ghomamah ( mendung ), masjid Abu Bakar, masjid Ali dan Taman Tsaqifah Bani Saidah.

Masjid Ghomamah

Menurut sejumlah riwayat, di tempat inilah Rasul mendirikan shalat Istisqa’, yakni shalat yang didirikan untuk minta hujan kepada Allah. Permintaan Nabi SAW itu langsung dikabulkan Allah. Begitu Nabi SAW selesai berdoa, awan-awan (al-Ghamamah) datang, lalu turunlah hujan lebat. Di masjid ini pula Nabi SAW sering menyelenggarakan sholat Idul Futri dan Idul Adha.



Masjid Abu Bakar Asshiddiq

Masjid Abu Bakar Shiddiq berada di sebuah jalan lebar di barat daya Masjid Nabawi, dekat dengan Masjid Al-Ghamamah. Masjid ini merupakan salah satu tempat yang pernah digunakan untuk shalat ‘Id oleh Rasulullah dan Abu Bakar Shiddiq, kemudian nama masjid ini pun dinisbahkan kepadanya. Masjid Abu Bakar Shiddiq dibangun pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Lalu direnovasi oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1254 H.

Masjid Ali bin Abi Thalib

Masjid Ali bin Abi Thalib terletak di Jalan Al-Munakhah arah barat dari Masjid Nabawi, kurang lebih sejauh 400 meter, dekat dengan gang Ath-Thayyar. Lokasi ini merupakan salah satu tempat Rasulullah pernah shalat ‘Id. Dinisbahkan kepada Ali bin Abu Thalib, barangkali karena dia juga pernah mengimami shalat kaum Muslimin di tempat ini. Masjid ini dibangun pada masa Umar bin Abdul Aziz.

Taman Tsaqifah Bani Saidah

Ketika mengunjungi Kota Madinah, ada satu taman bersejarah bagi umat Muslim di dekat Masjid Nabawi. Taman Tsaqifah bani Saidah, disebut-sebut sebagai lokasi tempat berkumpulnya kaum Anshar ketika membicarakan pengganti Rasulullah, sesaat Nabi Muhammad meninggal. Pada saat itu, diceritakan kaum Anshar yang berdebat dengan Muhajirin terkait pengganti pimpinan Muslim. Bahkan, dalam perdebatan itu, ada arah pembicaraan yang menjurus pada perpecahan umat Muslim. Walaupun pada akhirnya, disepakati bahwa Khalifah Abu Bakar adalah pengganti kepemimpinan Muslim pasca Nabi Muhammad SAW wafat. 

 

di Taman Tsaqifat Bani Saidah

Hotelku di Madinah Al Aqeeq Madinah


Hari  ke 12

Kamis, 26 Mei 2022 / 25 Syawal 1443

Madinah - Dubai

Maskapai Emirates yang membawaku pulang ke tanah air

Hari ke duabelas atau hari ke enam di Madinah, merupakan hari terakhir kami di Madinah sekaligus mengakhiri prosesi pelaksanaan ibadah umrah oleh PT. Sutra Tour Hidayah. Dari pagi jamaah diharapkan sudah selesai packing koper masing-masing, dan dilanjutkan Ziarah Wada’ ke makam Rasulullah.

Pada pukul 12.00 waktu Madinah kami cekout dari Hotel Al Aqeeq Madinah, dengan diberangkatkan 3 bus menuju Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. Setelah proses imigrasi, pukul 17.35 waktu Madinah kami diterbangkan dengan maskapai Emirates dengan nomor penerbangan EK810 menuju Dubai International Airport untuk transit. Setelah tiga jam penerbangan pesawat yang membawa rombongan kami mendarat dengan mulus di Dubai International Airport pukul 09.15 malam waktu Dubai Uni Emirat Arab dan istirahat di ruang tunggu sampai menunggu penerbangan lanjutan.

 

Hari  ke 13

Jumat, 27 Mei 2022 / 26 Syawal 1443

Dubai - Jakarta

Setelah menunggu penerbangan lanjutan di Dubai International Airport selama lima jam, akhirnya jamaah diterbangkan dengan maskapai Emirates No. EK356 menuju Jakarta pukul 02.00 waktu Dubai. Alhamdulillah dua belas jam lamanya penerbangan antara Dubai Jakarta, pada pukul 3 sore waktu Jakarta, pesawat yang kami tumpangi  landing dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Dan pukul 7 malam seluruh jamaah sepakat pulang dari Jakarta ke daerah masing-masing menggunakan perjalanan darat dan diangkut  4 bus oleh PT. Sutra Tour Hidayat, meskipun pada rencana awal dilanjutkan dengan perjalanan udara esok harinya.

 

Hari  ke 14

Sabtu, 28 Mei 2022 / 27 Syawal 1443

Jakarta - Pati

PT. Sutra Tour Hidayah cabang Pati di
Jln. Tayu-Juwana Km. 8 Bulumanis lor Margoyoso Pati.


Alhamdulillah tiba di rumah Bulumanis lor dengan selamat  jam 6 pagi, semoga perjalanan suci kami ke titik nol qiblat muslim sedunia diterima Allah SWT menjadi Umrah yang mabrur mabruroh dan berakhir dengan peningkatan ketaqwaan serta menjadi kenangan manis kami berdua di tanah haram. Wassalam.....


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar